Chapter 3 - Sihir

Bab :03 Sihir

Giyu, "Kai kau di sini aja aku yang akan mengalahkan mereka semua." Kata Giyu dengan lantang.

Kai,"Cih aku juga ingin bertarung hingga akhir."

Giyu,"Dasar bodoh jangan sok kuat." Kata Giyu sambil menatap Kai dengan tatapan tajam .

Kai,"Cih gaya lu niru pahlawan aja."

Giyu keluar dari goa sambil memegang tombak nya seperti seorang ksatria, lalu Giyu langsung melompat ke arah serigala itu tatapan Giyu berubah menjadi sinis.

Giyu,"Tombak utama perisai air."

Seketika tombak yang terbuat dari batu dan kayu tadi di lapisin oleh element air dan juga badan Giyu seperti memakai baju perang dari air.

Giyu,"Matilah kau jarum jarum air spritual."

Jarum air spritual adalah jurus element air tingkat menengah di mana sang pemilik jurus itu akan di kelilingi oleh air yang sangat kecil dan tajam di bagian tangan nya.

Giyu langsung menunjukan jarinya ke arah serigala tersebut lalu saru jarum air spritual itu langsung melesat dan berhasil mengenai leher serigal tersebut, Serigala lainnya yang melihat ketakutan dan langsung berlari menjauhi Giyu, tiba tiba Giyu merasa pusing dan langsung pingsan.

Kai baru sampai ke tempat serigala lalu dia melihat Giyu sudah terkapar Kai menghampiri Giyu dan menggendong nya kembali ke goa, "Giyu Giyu dah di bilang jangan masih juga mau bertarung kan pingsan di serang serigala tu mana badan lu berat lagi.

Kai menaruk Giyu di dalam goa lalu Kai pergi dari goa berniat mengambil daun untuk di jadikan alasan dan selimut,"Mumpung daun daun di sini besar bisa di manfaatkan deh."

Kai memanjat sebuah pohon setelah sampai ke atas Kai berniat mengambil daun di sana mengunakan tombak nya,"Dih tombak apa ni motong daun aja gak bisa, gua punya ide bagus ni."

Kai memegang ke empat dau tersebut lalu melompat turun ehhh bukanya daun nya jatuh malah Kai bergelantung sambil memegang daun, "Ha? Kok gak jatuh."

Tiba tiba Kai terjatuh, "Ahhh sialan."

Kai kembali ke Goa lalu menyelimuti Giyu dengan daun yang diambilnya.

Kai pergi keluar lalu merenung menatap langit, "ke-kenapa aku tidak bisa menjadi kuat ahhhhhhh." Kai menumbuk batu besar yang berada di sana sambil berkata dengan nada tinggi,"Harus jadi kuat harus jadi kuat kuat jadi kuat kuat!!!"

Terlihat tangan Kai mulai berdarah darah tetapi Kai tidak merasakan sakit sama sekali malah Kai lanjut memukili batu tersebut hingga pagi.

Kai,"I-ini adalah tumbukan terkhir ku." Kai menutup matanya dan langsung memukul batu itu dengan pukulan terkuat nya yang juga membuat tangan nya semakin bercocoran darah hingga tangannya tertutup oleh darah.

Namun tanpa Kai sadari dia telah berhasil mendorong batu besar yang ada di sana, Kai membuka matanya lalu kembali masuk ke goa dengan tangan yang sudah berceceran darah.

Giyu terbagun sembil memegang kepala nya lalu melihat ke arah Kai dan melihat seluruh tubuh Kai sudah berantakan di penuhi dengan tetesan darah, "Kai apa yang terjadi, gua ingat ada serigala tadi malam jadi kau ngalahi tu semua serigala sendirian wihh hebat bet."

Kai, "Ha lu ilang ingatan sebagian ya?"

Giyu ,"Y-ya begitulah."

Kai, "Ha payah jelasin nya gua aja ketemu lu dah pingsan hahaha sudahlah ayok cari desa terdekat."

Giyu, "Liat kondisi tangan lu dulu bodoh mana mungkin kita jalan lu kek gitu."

Kai, "Gua gak apa apa tenang aja." Kai balik badan, "Mari berangkat."

Giyu,"Ya ya kuy lah berangkat."

Kai dan Giyu keluar dari goa dan berjalan tanpa arah Kai, "Giyu lu bisa manah buah buah tu lapar juga hahaha."

Giyu,"dih manja gua mah di rumah biasa nonton tv rebahan di sini gua jadi ribet tapi seru juga sih uji nyali uji keterampilan tar gua bikin panah nya dulu."

Kai,"Ya ya gua tunggu."

Giyu ngambil ranting pohon lalu dia mengkikisnya menggunakan tombak lalu membentuk nya tali nya di ganti menggunakan akar merambat.

Kai,"Panah yang betul."

Giyu,"dih bawel."

Giyu lalu memeter buah buahan itu dan melesatkan panah nya buah buah han nya langsung jatuh namun anak panah nya juga mengenai sarang lebah.

Giyu,"Kai la-lari cepat."

Kai,"Telat bilang nya."

Giyu mengambil buah buahhan nya lalu mereka berdua lari ketakutan.

Giyu, "Kai tangkap nih." Giyu melempar buah nya ke Kai

Kai, "Makasi."

Tiba tiba kaki Kai mengeluarakan aura berwarna kuning lalu lari Kai menjadi cepat,"Giyu cepat pegang tangan ku."

Giyu memegang tangan kai lalu Kai berlari dengan sangat kencang dan berhasil selamat dari kejaran para lebah lebah.

Kai beristirahat di bawah pohon sedangkan Giyu push up untuk melatih otot otot nya.

Kai,"Gak capek apa ko push up mulu gak siap siap."

Giyu,"....."

"Giyuuuuu!!!" teriak Kay dengan suara sangat keras.

Kai melihat ke arah Giyu yang masih sibuk push up tanpa henti, Kai yang kesal langsung memukul kepala Giyu.

Giyu,"Aduhhh Kai apa si gua kan lahi push up, eh Kai."

Kai,"Sa-sakit bet tangan gua mukul kepala batu."

Giyu,"hahahahah tuhlah sakit tapi mukul orang ingat Kai karma itu instan."

Terdengar suara di balik semak semak Kai dan Giyu langsung bersiap siap untuk jaga jaga.

Kai,"Satu dua tiga tangakap."

Giyu,"Lets go"

Kai dan Giyu langsung melompat ke semak semak ternyata di sana yang ada hanyalah seekor monyet.

Giyu langsung melempar monyet itu menggunakan sebuah batu tapi monyet itu mangakap batu itu dan melemparkannya ke Giyu.

Giyu,"Yah gak kenak, aduh sialan dasar monyet."

Batu yang di lempar mengenai sebuah pohon dan memantul ke arah Giyu dari belakang.

Kai,"Hahahahah kasian, kan lu sendiri bilang karma itu instan."

Giyu,"Lah monyet tadi mana?"

Kai,"Tah lah."

Giyu,"Aku mau latihan dulu."

Giyu meditasi menenangkan pikiran nya sambil membayangkan air mengalir dari dalam tubuh nya.

Kai berjaga jaga sambil membuat sebuah senjata dari gigi serigala yang dulu berhasil di kalahkan Giyu.

1hari yang lalu...

Kai melihat mayat serigala sebelum membawa Giyu ke goa Kai langsung membawa mayat serigala itu untuk di buat senjata.

Masa sekarang~

Kai, "Huuu akhir nya senjata ku jadi juga lebih baik simpan aja dulu biar Giyu terkejut aku punya senjata hahaha."

Giyu,"Apa tu Kai."

Kai,"Gak ada apa apa."

Giyu,"Kai liat ini."

Kai melihat ke arah Giyu, Giyu mengeluarkan kan airnya yang sudah tidak setetes lagi namun masih belum bisa untuk di gunakan menyerang monster atau Binatang di dunia ini.

Tiba tiba burung yang ada di atas Giyu langsung menuju ke arah Giyu dan menghinggap di atas kepala Giyu.

Kai,"Hahahah, kau terlihat imut dengan burung itu."

Tiba tiba tanah menjadi bergetar dan dari jarak jauh muncul sebuah tombak bambu yang hampir saja mengenai Kai dan Giyu.

Giyu,"Itu siapa?"

Dari kejauhan terlihat sebuah makhluk dengan mata bersinar mendekati arah Kai dan Giyu.