Chereads / Legenda Paskha / Chapter 11 - Bab 11 Bukan Anak Normal

Chapter 11 - Bab 11 Bukan Anak Normal

"Anak nakal. Kenapa kau terlihat muram seakan kau hanya memiliki sumbert tingkat lima?"

Paskha menghembuskan napas terpanjangnya hari itu sebelum menjelaskan maksudnya datang kemari.

"Sir Clove, kalau seandainya kau bukanlah perantara antara dataran dan akademi keabadian, aku tetap akan mencarimu."

"Ho? Kenapa?"

"Sir Clove, tolong angkat aku menjadi murid permanenmu."

Sir Clove tampak agak sedikit terkejut mendengar ini, kemudian geleng-geleng kepala sebelum berkata, "Aku tidak pernah menerima murid permanen dan tidak berniat mencarinya dalam waktu dekat. Aku sudah lama mencari seseorang yang bisa meneruskan kemampuanku yang sebenarnya, namun tidak ada yang cocok. Jadi aku memutuskan untuk menyerah."

"Memangnya persyaratan seperti apa untuk menjadi murid permanenmu?"

"Setidaknya orang itu memiliki sumber tingkat penuh serta dua kemampuan roh aktif." Eh? Bukankah anak ini…

"Bukankah aku cocok akan persyaratanmu?" tanya Paskha dengan nada yang sangat percaya diri dan agak terdengar sedikit sombong kalau seandainya boleh dibilang begitu.

Sir Clove terkekeh kecil mendengar nadanya yang terdengar sangat bangga itu. "Memang benar. Tapi kau memilih jalan kultivasi eternal."

Paskha mendesah sedih mendengar ini. Dia baru ingat… teknik kemampuan Sir Clove memang merupakan teknik kultivasi general.

"Meskipun aku memilih kultivasi eternal, apakah aku tetap tidak bisa menjadi muridmu?"

Berbeda dengan Lord Gale yang merupakan ayah angkatnya, Sir Clove telah melihatnya semenjak dia belajar berjalan. Sir Clove jugalah yang mengajarinya cara membaca dan menulis. Itu semua karena Sir Clove merupakan dermawan utama atas panti asuhan tempat tinggal Paskha.

Lord Gale memang telah diakui sebagai ayah angkatnya, namun baginya… Sir Clove adalah ayahnya yang pertama.

Paskha masih berdiri disana sambil memasang raut muka anak anjing dan memandang ke arah Sir Clove.

Sir Clove mengernyitkan kening dan menajamkan sinar matanya menolak pesona dari tatapan memelas murid kesayangannya itu. Dia memang mengagumi bakat serta kemajuan pesat yang dialami Paskha. Tapi bukan berarti dia akan menuruti semua keinginan anak itu dengan mudah!

"Apa kau yakin kau ingin menjadi murid permanenku?"

"En. En." Paskha menganggukkan kepalanya dua kali sembari memberikan tatapan penuh harapan yang sulit ditolak oleh calon gurunya.

"Jika kau ingin menjadi murid permanenku, kau harus sanggup membuka tiga titik aliran energi utama sebelum kita berangkat ke Deerhill."

"Baiklah. Aku akan melakukannya!!"

Mendengar jawaban yang sangat dipenuhi dengan rasa percaya diri ini membuat Sir Clove terkejut. Dia memang pernah mengajarkan teorinya di kelas, namun tidak pernah menyuruh murid-muridnya mempraktikkan ini sebelum ritual 'Kelahiran' dilaksanakan.

Membuka tiga titik aliran energi utama membutuhkan setidaknya satu hingga tiga bulan selama seseorang berlatih dengan giat. Namun untuk orang jenius dan sangat berbakat seperti dirinya, Sir Clove serta Lord Gale hanya membutuhkan dua minggu membuka ketiga titik tersebut.

Meskipun Paskha sangat berbakat, namun dia tidak menyangka anak ini akan memberikan reaksi optimis yang besar menghadapi tantangan sulit darinya.

"Hoy, apakah kau tahu membuka tiga titik dasar aliran energi roh tidaklah mudah? Anak normal pada umumnya membutuhkan satu hingga tiga bulan."

"Tapi aku bukan anak normal."

Sir Clove tercengang mendengarnya. Dia bahkan kehabisan kata-kata mendengarkan nada yang penuh kebanggaan seakan tahu sebesar apa kekuatannya.

Tentu saja Paskha sangat percaya diri akan tantangan ini. Dulu dia sanggup membuka tiga titik didalam tubuhnya berkat bantuan gurunya. Kini meskipun Sir Clove tidak akan membantunya, dia yakin sekali dia sanggup membukanya seorang diri.

Toh, dia memiliki ingatan masa lalunya sehingga dia masih ingat apa saja yang perlu dia lakukan untuk membuka titik aliran energi tubuhnya.

Setelah menjadi orang bengong selama beberapa detik, Sir Clove berdehem kecil untuk menghilangkan rasa bengongnya.

Sungguh… diantara murid-murid sekolahnya, hanya Paskha yang sanggup memberinya kejutan demi kejutan.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan mengantarmu pulang sekarang." dalam sekali gerakan tangan, Sir Clove membuka pintu portal menuju ke asrama anak dimana Paskha tinggal.

"Sir Clove, apakah suatu saat nanti aku juga bisa menciptakan pintu portal sepertimu?" dulu Paskha tidak memiliki kemampuan ini karena dia tidak memiliki kemampuan teleport.

Namun dengan memiliki tipe tipe kemampuan roh yang berbeda serta sumber energi roh tingkat puncak, siapa tahu mungkin kali ini dia memiliki kemampuan teleport.

"Hm… itu tergantung jenis kemampuan roh pasif seperti apa yang kau miliki."

"Bagaimana kalau healer?"

Sir Clove menggelengkan kepalanya. "Kalau kemampuan pasifmu adalah sebagai healer, kau tidak akan pernah bisa memiliki kemampuan teleport, kecuali kau memiliki due tipe pasif yang berbeda. Namun kemampuan tipe kecepatanmu tidak kalah hebat dengan teleport."

"Bukankah tipe roh kecepatan adalah dikhususkan untuk terbang?"

"Tidak selalu. Nanti aku akan menjelaskannya lebih detail. Sekarang, kau harus pulang."

Paskha mendesah pasrah mendengar nada tegas dari gurunya dan mengikuti langkah kaki Sir Clove melewati garis pintu portal.

Sesampainya di depan pintu gerbang asrama, mereka mendengar suara lolongan serigala dari jarak jauh dan beberapa ledakan.

"Hhhh…" Sir Clove menghela napas berat mendengar ini. "Tampaknya Jenderal Emas tidak akan bisa beristirahat hari ini."

Paskha terdiam mendengar ini. Dia merasa sangat aneh terhadap kejadian ini. Binatang roh yang agresif memang sering muncul untuk memburu makanan di malam hari.

Namun mereka semua akan pergi begitu ada kultivator yang mengusir mereka.

Kenapa para binatang ini bersikeras melawan Jenderal Emas? Terlebih lagi… entah kenapa suara lolongan serigala ini berbeda dengan serigala yang pernah ia dengar.

"Sir Clove. Bukankah suara serigala tadi terdengar aneh?"

"…" Sir Clove menatap ke arah Paskha dengan tatapan rumit seakan ingin membelah otak anak ini untuk mencari tahu seperti apa jalan pikiran anak ini. "Darimana kau tahu ada yang aneh dengan suara serigala itu? Apakah kau pernah mendengarnya sebelumnya?"

"Ah, bukan itu maksudku. Jarang-jarang ada binatang roh serigala yang datang kemari. Dan juga, ada senior yang bisa menirukan suara binatang roh, jadi aku pernah mendengar suara serigala tiruannya. Tapi… yang ini sangat berbeda dengan suara tiruan senior."

"Ah, maksudmu Jayden. Dia memang sangat berbakat dalam menirukan suara binatang roh. Dia bahkan memiliki kemampuan roh dalam hal berkomunikasi dengan para binatang."

Paskha segera menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan gurunya sementara hatinya mendesah lega.

Fiuh! Hampir saja. Kalau seandainya tadi Paskha tidak segera memberikan penjelasan yang masuk akal, bisa-bisa Sir Clove akan menginterogasinya macam-macam.

"Memang benar. Ini bukan suara serigala biasa, melainkan serigala iblis berkepala dua."

Serigala berkepala dua?! Itu adalah binatang roh tingkat tinggi yang hanya bisa dikalahkan oleh kultivator tinggi setingkat Lord Gale atau Sir Clove!

Selain itu, binatang roh tingkat tinggi tidak pernah keluar dari bagian dalam hutan. Apa yang dilakukan binatang buas itu ke pemukiman manusia?

"Masuklah kedalam. Tempat ini sudah dilindungi oleh array pertahanan dari kerajaan. Kalian akan baik-baik saja."

"Baiklah. Apakah kau akan membantu Lord Gale?"

"Dia akan baik-baik saja. Cepat masuk sana."

Paskha menurut dan berjalan cepat memasuki asramanya tanpa memperdulikan tatapan tajam yang menusuk punggungnya dari dalam.

Bukannya dia tidak peduli, tapi dia memang tidak merasakannya. Itu karena saat ini pikirannya dipenuhi dengan apa yang dilakukan serigala iblis berkepala dua ke tempat ini.

Seingatnya, serigala iblis berkepala dua tidak pernah menyerang kota kecil ini meskipun kota ini terletak pada bagian terluar kerajaan Timur.

Di sisi lain, Sir Clove bertanya-tanya… apakah Paskha mengetahui kemampuan seperti apa yang dimilikinya?

Meskipun tiga tipe kemampuan yang dimilikinya serta sumber energi roh tingkat sembilan bukanlah rahasia umum, namun tidak ada seorangpun yang pernah melihatnya bertarung kecuali Lord Gale.

Alhasil, semua orang menganggapnya sebagai orang gagal yang tidak bisa menggunakan potensi kemampuan roh yang dimilikinya.

Namun Paskha kecil ini… tidak hanya bertekat ingin menjadikannya guru permanennya, namun juga mengharapkannya membantu Lord Gale?

Kenapa dia merasa Paskha merasa yakin bahwa Sir Clove lebih kuat daripada Lord Gale?