Paskha telah berbaring didalam kamarnya, namun dia tidak bisa tidur meskipun suara lolongan serigala sudah tak terdengar lagi. Dia tahu bahkan hanya Lord Gale seorang sanggup mengalahkan serigala tersebut meskipun tidak benar-benar bisa membunuh.
Biar bagaimanapun, serigala iblis berkepala dua adalah binatang roh berusia puluhan ribu tahun dan kekuatannya hampir menyamai kultivator tingkat ungu. Lord Gale berada di tingkat ungu namun menghadapi binatang roh yang beringas juga pasti akan menguras tenaganya.
Bila mendapatkan bantuan dari gelombang tanaman beracun milik sir Clove dan membuat serigala itu luka dalam yang parah, dia yakin binatang terkuat sekalipun pasti akan kabur.
Paskha memejamkan matanya sambil mengingat kembali pertempuran sengitnya dengan serigala iblis berkepala dua ini.
Saat itu dia memimpin sejumlah orang untuk memburu binatang roh agar mereka bisa mengambil taring atau tanduk binatang untuk dijadikan senjata mereka. Tanpa sengaja mereka malah berpapasan dengan serigala kepala dua ini dan seketika mereka semua menjadi target mangsa binatang beringas itu.
Waktu itu, serigala tersebut telah mencapai tingkat emas sementara Paskha masih berada di tingkat hijau dan belum menjadi seorang jenderal emas. Dilihat dari segi manapun, Paskha serta kelompoknya bagaikan bebek yang siap dipanggang.
Kalau seandainya gurunya tidak merasakan dia berada dalam bahaya dan langsung datang menolongnya, dia pasti sudah menjadi daging empuk bagi serigala itu.
Hhhh… Dia sungguh berharap tidak pernah bertemu lagi dengan binatang roh tersebut. Siapa yang menyangka… serigala iblis malah muncul disaat dia masih kecil.
Sebenarnya… apa tujuan serigala itu keluar dari habitatnya dan menyerang kota ini?
Hutan tempat tinggalnya terletak di perbatasan antara kerajaan Barat dan Selatan. Jika serigala itu berniat memangsa manusia, kenapa tidak menyerang kota terdekat?
Paskha menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan masalah ini. Mungkin hanya sebuah kebetulan saja.
Dia kembali fokus untuk memenuhi persyaratan Sir Clove agar bisa menjadi murid permanen pria itu.
Bagi anak-anak yang telah melakukan ritual 'Kelahiran' dimana membuka kemampuan roh didalam tubuhnya, mereka mendapatkan izin masuk kedalam aula 'Pembukaan'.
Didalam aula 'Pembukaan' inilah anak-anak kecil yang memiliki potensi menjadi seorang kultivator membuka tiga titik dasar.
Tiga titik ini adalah tulang ekor, lalu jantung yang merupakan titik pusat pengaliran darah, serta otak yang merupakan sistem perintah pada seluruh saraf otot.
Jika ketiga titik ini belum terbuka, maka partikel energi roh apapun tidak akan bisa masuk kedalam tubuh mereka tidak peduli seberapa keras mereka berlatih.
Seperti yang dikatakan oleh Sir Clove, walau tiga titik ini hanyalah titik dasar dan belum mencakup enam titik utama lainnya, untuk membukanya saja sangatlah sulit.
Seseorang harus duduk bermeditasi didalam ruangan yang dipenuhi dengan medan gravitasi berat untuk mendobrak ketiga titik ini. Dan hanya aula 'Pembukaan' yang memiliki medan gravitasi yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Untuk membuka satu titik dasar, seseorang harus duduk bermeditasi didalam medan setidaknya selama dua jam. Kemudian dia akan diberi waktu istirahat selama dua jam sebelum melanjutkan meditasi kembali untuk membuka titik kedua dan begitu seterusnya.
Namun mengingat tubuh fisik anak berusia tujuh tahun pada umumnya, jangankan duduk hanya lima menit, merasakan tekanan gravitasi tingkat satu selama satu menit akan membuat anak itu merengek minta keluar.
Ukuran tingkat gravitasi yang harus dilalui adalah dua level lebih rendah dari sumber tingkat mereka. Jika seseorang memiliki sumber energi tingkat tujuh, maka setidaknya untuk membuka tiga titik ini adalah bermeditasi dalam medan tingkat lima.
Namun untuk percobaan pertama, anak-anak akan disuruh untuk membiasakan tubuhnya berada didalam medan gravitasi selama setengah jam tiap hari dengan tingkat gravitasi satu. Setelah bertahan, barulah tingkatnya dinaikkan hingga mereka bisa bertahan di dalam medan tingkat lima.
Itu sebabnya, rata-rata anak normal baru bisa membuka tiga titik dasarnya selama satu bulan hingga tiga bulan. Kalau malas dan tidak ingin merasa sakit, mereka akan mengundurkan waktu 'Pembukaan' dan baru membukanya pada usia delapan atau sembilan tahun dimana tubuh fisik mereka cukup kuat untuk menangani tekanan.
Tentu saja, hasilnya akan berbeda bila dibandingkan dengan mereka yang lebih dulu membuka titik dasar. Semakin cepat seseorang berhasil membuka titik dasar, mereka selangkah lebih maju dalam dunia kultivasi.
Sementara anak-anak lain akan mulai berlatih didalam aula 'Pembukaan,' dengan tujuan membuka titik dasar satu per satu, Paskha memiliki tujuan yang sangat berbeda.
Dia akan membuka ketiga titiknya secara beruntun tanpa henti.
Satu-satunya orang yang berhasil melakukan ini dulu hanyalah Sir Clove serta Grandmaster dari kerajaan utara. Mereka berdua berhasil membuka tiga titik dasar dalam waktu dua minggu dan membuka ketiganya secara beruntun tanpa istirahat.
Hasil yang diberikan tentu sangatlah berbeda. Begitu titik pertama terbuka, seseorang hanya memiliki waktu lima jam untuk membuka titik berikutnya. Kalau tidak, titik pertama akan kembali tertutup.
Namun tidak ada anak kecil yang sanggup bermeditasi selama enam jam beruntun, sehingga petinggi memberikan waktu istirahat dua jam untuk makan dan mengumpulkan staminanya kembali sebelum melanjutkan meditasinya.
Namun dua jam ini cukup lama untuk mengurangi batasan aliran energi roh yang bisa diterima di titik pertama. Hasilnya akan mencapai puncaknya bila seseorang sanggup membuka ketiga titik secara beruntun tanpa istirahat.
Ketiga titik ini akan mampu menyerap energi roh tiga hingga lima kali lipat lebih banyak daripada mereka yang membukanya satu per satu.
Dia hanya memiliki waktu satu minggu untuk memenuhi persyaratan Sir Clove, namun itu cukup baginya.
Mulai besok pagi, dia akan mulai melatih stamina serta kekuatan fisiknya.
Dan itulah yang ia lakukan. Pagi-pagi sekali, Paskha langsung menuju ke dapur dimana beberapa juru masak mulai menyiapkan sarapan bagi anak-anak yang tidur di asrama ini.
"Paskha kecil, kenapa kau bangun sekali?"
"Aku ingin berlatih untuk membuka tiga titik dasarku."
"Oh, kau mulai berlatih di aula 'Pembukaan' ya. Tapi kan jam segini masih belum buka?"
"Aku akan memulainya dengan melatih kekuatan fisikku dengan berlari pagi. Apakah ada makanan yang bisa aku makan?"
"Hm… biar aku lihat." salah satu juru masak mengecek masakannya dan tersenyum puas saat menemukan satu porsi yang telah selesai di buat. "Untungnya sudah selesai tepat waktu. Sup daging dengan rempah dari tanaman roh usia ratusan tahun. Ini akan meningkatkan fisikmu dan mengenyangkan perutmu selama beberapa jam kedepan."
"En. Terima kasih banyak."
Paskha menyebul uap panas dari sup tersebut dan setelah memastikan sup itu tidak terlalu panas baginya, barulah dia melahapnya hingga habis.
Kemudian dia keluar dari dapur dan memilih tempat yang sepi untuk duduk bersila seraya menunggu sebentar untuk mengendalikan aliran energi roh bawaannya.
Beberapa menit kemudian, sepasang matanya terbuka dan dia siap melakukan latihan fisik pertamanya.