Ratu berdiri disana, menatap Sofia dengan raut seperti tengah mengamatinya. Mungkin, Ratu mengkhawatirkan kondisinya. Tapi, Sofia merasa sudah jauh lebih baik saat ini.
Pikirannya sudah mulai jernih. Tubuhnya sedikit lebih segar walau hanya diistirahatkan beberapa waktu. Tidak seperti kemarin yang Sofia benar-benar merasa tak karuan.
Sofia menyunggingkan senyumnya. Entahlah, sejak ancaman yang dilakukan oleh Claire, setiap kali melihat ratu maka Sofia merasakan perasaan bersalah. Walaupun dia belum melakukan sesuatu yang buruk. Tapi dia sedang ke arah sana. Menusuk orang yang telah banyak menolongnya.
Ingin rasanya Sofia tak perlu bertatap muka dengan Ratu lagi. Karena wajah ratu yang teduh dan tenang, seolah membuat jiwanya kian meronta karena rasa bersalah.
"Emh, iyaa ... a-aku ada urusan di luar. Kamu tidak kemana-mana? apa kak Arsen sudah pergi? Maafkan aku kesiangan," tutur Sofia bertubi-tubi.