Roger terus merangkul pundak Dahlia. Sesekali, pria paruh baya itu menghela nafas panjang. Terasa sekali beban tengah menggelayuti pikirannya.
Dahlia masih terisak. Sesekali tangan istrinya itu menyeka airmata yang luruh. Mereka berada dalam taksi yang akan mengantar ke hotel, sebagai tujuan menginap. Tidak mungkin bertahan di apartemen Sofia ataupun Arsen. Roger tak akan bisa membendung kemarahannya.
Sungguh, hatinya sangat kecewa pada ke dua anaknya itu. Anak yang begitu dia harapkan, dia inginkan untuk menjadi pewaris di dalam keluarganya. Nyatanya membuat ulah hingga menimpakan aib.
Mungkin, saat ini belum ada yang tahu. Sehingga, keluarganya masih aman dari gunjingan dan berita miring. Tapi, andai masalah ini sedikit saja terendus, tentu nama keluarganya akan tercoreng, bahkan mungkin tak akan lagi mendapatkan penghormatan.
Sungguh, tak bisa terbayangkan betapa kecewa, sedih dan juga marah menjadi satu dalam hati Roger.