"kak?"
Arsen yang tengah melamun tersentak mendengar panggilan dari Ratu.
"Queen, kamu tidak tidur?"
Ratu menggeleng. Kemudian ikut duduk di sebelah Arsen. Hanya saja, jika Arsen memasukkan ke dua kakinya ke air kolam. Ratu melipat kakinya dengan posisi bersila.
"Tidurlah, Queen. Hari sudah malam. Tidak baik untuk kesehatanmu," ujar Arsen lembut.
Tapi, Ratu kembali menggeleng.
"Aku khawatir. Kakak terlihat frustrasi."
Arsen mengangguk. Kemudian menghela nafas panjang.
"Tadi Daddy menelpon. Beliau bilang akan datang ke Indonesia."
Arsen kembali menghela nafas.
"Jika Daddy datang dan melihat anak itu, pasti Daddy akan langsung menebak siapa anak itu sebenarnya. Aku takut, Queen, Daddy murka dan menghukum Sofia. Bagaimanapun, Sofia adikku satu-satunya. Daddy akan kejam menghukum jika tahu Sofia mencoreng dan membawa aib bagi keluarga kami."