"Jangan langsung mengambil kesimpulan. Kakak harus sabar dan mendengarkan dulu," ujar Ratu. Tangannya mengusap sekilas punggung tangan Arsen yang terletak di meja.
Arsen menyambut tangan ratu, dan menggenggamnya. Dia merasa gelisah. Semalaman, Arsen tidak bisa tidur karena memikirkan soal Sofia dan anak kecil yang memanggilnya mama.
Bahkan, Arsen sampai meminta orangtuanya mengirimkan foto masa kecil mereka berdua. Berpura-pura merindukan masa kecil, padahal Arsen hanya ingin melihat dan memastikan wajah Sofia saja.
Dan memang sesuai dengan apa yang pertama kali dia lihat. Bahkan, saat menu jukkan foto itunpada Ratu, wanitanya itu juga menyetujui pendapatnya. Anak yang semalam benar-benar mirip dengan Sofia saat masih kecil.
"Aku curiga, itu anak Sofia. Apa bisa, seseorang bisa begitu mirip?"
Ratu mengangguk.