"Kenapa kamu diam saja, Queen? apa kamu merasakan kurang enak di tubuhmu?"
Arsen menatap lekat ke arah Ratu yang sedari tadi, termenung sambil menatap keluar jendela.
Ratu tak menjawab pertanyaan Arsen. Sepertinya, Ratu tidak mendengar kalimat dari Arsen.
"Queen?"
Arsen meraih tangan Ratu, dan menggenggamnya. Menggunakan satu tangan untuk mengemudikan mobilnya.
"I-iya, Kak?"
"Kamu melamun?"
Ratu tertawa.
"Maafkan aku, Kak. Sepertinya aku begitu merindukan kota ini. Akhirnya, aku bisa kembali kemari."
Ratu menghela nafas panjang. Binar matanya menunjukkan, gadis itu benar-benar merasa bahagia kembali ke negaranya.
Arsen tersenyum, kemudian melepas genggamannya.
"Apa kamu memikirkan Dion?"
Ratu langsung menoleh ke arah Arsen. Dan menggelengkan kepalanya.
Walaupun sempat dia memikirkan Dion, tapi pria itu bukanlah fokus utama pikirannya.
"Sepertinya, Dion dan Sofia ada sesuatu."
Ratu mengangguk menyetujui ucapan Arsen.