"Tadi Sofia kemari?"
Glen yang baru saja datang ke kamar malam itu langsung bertanya pada Tasya.
Tasya yang tengah menyuapi Grace menoleh, kemudian mengangguk. Sebelum kembali memfokuskan perhatian pada Grace lagi.
"Kenapa kamu ijinkan?"
Pertanyaan dari Glen membuat Tasya menghentikan gerakannya. Lalu kembali menatap Glen lekat.
"Kenapa, Kak? bukankah bagus untuk Grace?"
Tapi, apa anggapan Tasya ternyata tidak sama dengan Glen. Raut wajah pria itu keberatan. Entahlah, Tasya tidak mengerti. Tapi, pelan-pelan, Tasya akan mencoba mencari tahu. Tapi bukan sekarang. Karena Grace masih terjaga. Sepertinya bukan ide bagus membicarakan mama Grace di depan anaknya yang masih bisa mendengarkan.
"Kak, nanti saja yaa ... lihat, Grace merindukan kakak. Iya kan, Grace? Grace rindu Papa? seharian ini Papa sibuk yaa ...," seloroh Tasya
Grace mengangguk.
Glen seperti tersadar, kemudian mendekati Grace dan duduk di pinggiran ranjang.