Ada Arimbi, Tasya dan Grace di dalam kamar itu. Mereka bertiga menatap lekat ke arah Sofia. Membuat Sofia salah tingkah.
Beberapa waktu mereka dalam keterdiaman. Sampai sebuah remasan pelan di jemari Sofia, membuatnya tersadar.
Dion tersenyum kecil saat Sofia menoleh ke arah pria itu. Dan anggukan dari kepala Dion, membuat Sofia merasa yakin untuk melanjutkan langkahnya.
"Se-selamat siang," sapa Sofia gugup.
Dion menimpali sapaannya. Tak lupa menyunggingkan senyum.
Suasana yang semula kaku, perlahan sedikit mencair. Saat Tasya membalas sapaan mereka. Tasya juga mempersilakan Dion juga Sofia duduk.
Sementara, Arimbi masih diam. Ekspresi wajahnya datar. Sedangkan Grace, memasang raut murung di wajahnya yang masih tampak pucat. Dengan perban melilit kepalanya.
Sofia menatap Grace lekat, namun bocah itu enggan balik menatapnya. Dan malah menunduk dengan tangan saling bertaut. Arimbi yang duduk di pinggiran ranjang Grace, mengusap punggung Grace pelan.