Dion yang tengah merebahkan diri di ranjang kamarnya, dengan mata setengah terpejam. Sayup-sayup mendengar suara teriakan dari arah luar. Membuat Dion mengangkat tangannya dari atas kepalanya. Kemudian memfokuskan pendengarannya.
"CK! kenapa anak itu?!" gerutunya kesal.
Dia mengenal bahwa suara itu adalah suara teriakan dari Aris. Dengan sedikit malas, Dion pun bangkit. Berjalan ogah-ogahan keluar kamar.
Kemudian mencari sumber suara yang mengganggu ketenangannya.
Sepertinya dari ruang depan. Tempat Aris tadi mengobrol dengannya. Dion melangkah menuju ruang depan. Dan melihat pemandangan yang membuatnya sedikit gusar.
Di sofa, Aris dengan mata terpejam berteriak-teriak. Tangannya bahkan bergerak tak beraturan. Dengan mulut yang tak berhenti berucap.
"Tidak! Lea!"
"Tidakkkk! jangan bohong!!!"
"Tidak mungkin!"
Dion meluruhkan bahunya kesal. Ada-ada saja. Pasti Aris tengah tertidur dan bermimpi buruk. Sampai berteriak-teriak seperti itu.
