Seminggu telah berlalu.
Kemarahan Tasya telah memudar. Begitulah gadis itu. Hatinya masihlah labil. Hingga emosinya cepat naik dan turun.
Hubungan Tasya dan Glen kembali hangat. Apalagi, setelah mereka lebih terbuka satu sama lain. Membuat mereka kian dekat.
"Nak, ibu lihat kamu akhir-akhir ini semakin dekat dengan Nak Glen. Apa kamu ada hubungan serius dengannya?"
Tasya yang tengah memijat kaki ibunya, sontak menghentikan gerakan tangannya. Kemudian, menatap ibunya sedikit segan. Takut, jika ibunya tidak setuju dia menjalin hubungan serius. Apalagi, dia masih muda dan masih kuliah pula.
Bu Nana sepertinya mengerti kegundahan hati anaknya. Wanita yang semakin hari kian mengurus dan juga lemah itu, menatap putrinya penuh pengertian.