"Kamu tidak apa-apa. Aku tahu, mungkin kamu hanya sedang ingin sendiri. Tidak apa-apa. Tapi, nanti kembalilah seperti sebelumnya. Yakinlah, aku tidak seperti yang kamu lihat tadi. Aku sudah menjelaskannya bukan? ku harap, kamu bisa mempercayaiku," ujar Glen.
Tangannya terulur, mengusap kepala Tasya sambil tersenyum manis. Tasya masih diam, dengan tatapan tajam ke arah Glen.
"Aku keluar dulu. Nanti, jika kamu sudah baik-baik saja, aku akan mengantarmu pulang," lanjut Glen.
Tasya maish diam. Glen menghela nafas, kemudian dengan cepat, mendekatkan kepalanya ke arah Tasya.
Cup!
Glen menyentuhkan bibirnya, ke dahi Tasya sekilas. Membuat Tasya mematung.
"Aku keluar," pamit Glen.
Kemudian, pria itu meninggalkan Tasya sendirian di kamar.
Tasya masih tidak percaya, apa yang baru saja terjadi. Glen menciumnya, di dahi. Dan rasanya, ada sesuatu yang membuat desiran hanya di dalam sana. Seolah, kecupan itu membuat Tasya menjadi lebih tenang.