"Mak-maksud Kak dokter?"
Tasya melongo dengan tatapan tak percaya.
"Panggil saja Kak Glen. Jangan Kak dokter!" protes Glen.
Tasya mengangguk, dengan mulut masih ternganga. Matanya menatap lekat ke arah Glen. Menanti penjelasan.
"Iya, saya mau meminta tolong padamu, untuk memenuhi sosok ibu bagi Grace. Bukan bermaksud lain, tapi karena Grace sudah sangat dekat denganmu. Jadi, orang yang bisa saya mintai bantuan, ya hanya kamu. Grace tipe anak yang susah dekat dengan orang lain. Bagaimana?"
Tasya masih menatap Glen tak percaya. Gadis muda itu merasa syok. Jika benar apa yang di pikirannya sesuai dengan apa yang dimaksud Glen, berarti, sama saja saat ini Glen tengah memintanya menjadi mama untuk Grace. Dan mereka akan menikah?
"Ja-jadi, Kakak mau saya menikah dengan Kakak dan menjadi mama untuk Grace?" Kalimat meminta penjelasan meluncur dari mulut Tasya. Dengan wajah yang masih syok.
Glen tersentak mendengarnya.