Arimbi lekas membalikkan badannya, saat mendengar suara yang sudah sangat dia hapal di luar kepala.
"Glen?!"
"Ibu?!"
Glen sendiri tak kalah syok, dengan kehadiran Arimbi di ruang rawat Pak Hasan. Glen mengalihkan pandangannya pada Arimbi, ke arah Tasya, yang terlihat di rangkul satu tangan oleh Arimbi.
Pikirannya lekas menghubungkan semua. Dan pemahaman, muncul di wajahnya.
"Ibu disini?"
Arimbi mengangguk.
"Iya, ibu sudah bilang kan mau menjenguk orangtua Tante cantiknya Grace? nah, disinilah ibu."
Tasya lekas menyek bekas airmatanya. Dia pun paham sekarang, bahwa yang dimaksud anaknya seorang dokter oleh Arimbi, ternyata adalah Glen. Dunia memang sempit.
Glen mengangguk. Kemudian tersenyum.
"Apa kabar, Tasya? kakakmu sudah kembali ke kantor?"
Sambil berjalan mendekat, Glen mengajukan pertanyaan basa-basi.
"Lho, kalian sudah saling mengenal?"
Glen dan Tasya mengangguk bersamaan.