"Mbak Tasya?"
Tasya yang baru aja hendak memasuki ruang rawat Pak Hasan, setelah selesai dari kantin. Mengurungkan niatnya.
"Iya, Sus?"
Seorang suster menghampirinya dengan senyum ramah.
"Mbak Tasya, dokter ingin bertemu dengan Mbak Tasya. Mengenai kondisi Pak Hasan saat ini. Mbak Tasya bisa ke ruangan dokter dulu, yaa ... Mbak turun ke lantai dua, lalu lorong pertama belok kanan. Ruang dokter yang menangani Pak Hasan tepat di pojok."
Tasya mengiyakan kemudian mengucapkan terima kasih. Lalu, dia segera berjalan menuju ruangan yang tadi disebut oleh sang suster.
Setelah menuruni tangga dari lantai empat, Tasya melanjutkan langkahnya ke arah ruangan paling pojok, di sebelah kanan lorong.
"Dr. Glenkara Firmansyah, Sp.PD, K-HOM? apa dokter Glen yaa? wahhh ...!"
Senyum sumringah langsung tampak di wajah Tasya. Jika benar itu adalah dokter idamannya, maka, selain konsultasi mengenai ayahnya, Tasya juga bisa sekalian melakukan pedekate.
Tasya segera memukul kepalanya pelan.