Hari yang telah ditentukan oleh Arsen pun tiba. Hari ini, dia akan membawa Ratu ke Singapura untuk pengobatan.
Semua berkas dan keperluan yang lain sudah Arsen persiapkan. Mereka hanya tinggal berangkat saja. Arsen bahkan sengaja, memakai jet pribadi untuk perjalanan ke negara itu. Karena dia ingin, Ratu merasa nyaman tanpa gangguan.
"Kau sudah siap, Queen?" tanya Arsen.
Di atas kursi rodanya, Ratu mengedarkan matanya. Mencari-cari keberadaan Dion. Tapi, dia tak menemukannya. Apa Dion benar-benar tidak ingin mengucapkan salam perpisahan? bisa saja, ini kali terakhir Ratu berada di negara ini. Karena dia sendiri tidak tahu, apakah nanti akan bertahan, ataukah kalah dari penyakitnya.
"Queen? apa ada yang kau tunggu?" tanya Arsen. Meski sebenarnya dia tahu, Ratu pastilah menunggu Dion.
Arsen tidak bisa melarang andai itu benar. Apapun, selama itu membuat Ratu senang dan bersemangat untuk sembuh. Kecuali, memintanya menjauh. Karena Arsen tak akan sanggup.