"Kenapa tidak sopan begitu, Sofia? Kau tahu, dokter Glen tamuku. Dan kami baru membahas hal yang penting. Kau merusak suasana, tahu!" Arsen menggerutu kesal pada Sofia yang duduk di sofa dengan wajahnya yang ditekuk.
"Bukankah sudah ku bilang, kau bicara nanti saja? aku tahu, ujung-ujungnya yang kau inginkan hanya uang untuk bersenang-senang. Bukankah tadi sudah ku tawarkan juga?" lanjut Arsen.
Bukan tanpa sebab dia berbicara seperti itu. Nyatanya memang, selama ini Sofia selalu merepotkan ya mengenai uang. Padahal, yang diberikan oleh kedua orangtuanya sudah sangat besar.
Sofia di umurnya yang sudah dewasa, dan lulus kuliah. Tidak pernah tertarik terjun ke dunia bisnis keluarga. Adiknya itu lebih memilih berkeliling dunia, dan bersenang-senang dengan menghamburkan uang.
Semua dituruti oleh orangtuanya. Selama Sofia tidak membuat masalah. Karena jika mereka menolak kemauan anak gadis mereka, sudah dipastikan, esoknya akan ada saja yang melaporkan masalah tentang perbuatan Sofia.