"Jangan berani-berani menyentuh adikku!" bentak Lea.
"Kurangajar!" umpat preman yang terkena tendangan dari Lea. Preman itu mengibaskan tangannya yang ngilu. Tendangan Lea terlihat bahwa dia menguasai ilmu bela diri. Bukan tendang-tendangan asal.
"Heh, perempuan sialan! jangan mempersulit kami, atau kau akan tahu akibatnya!" bentak preman itu.
Lea mendorong Tasya menjauh darinya, dengan tatapan tajam ke arah para preman. Ratu segera memeluk Tasya dan mengajaknya mundur, sambil menatap Lea yang sudah bersiap melawan preman-preman itu.
"Wah, rupanya mau sok jagoan, yaa ...! perempuan cantik sepertimu, seharusnya ganas saja di atas ranjang, bukan berkelahi dengan kami!" ledek salah atau preman.
"Pergi kalian dari sini, jangan sampai aku menghajar kalian!" gertak Lea.
Preman-preman itu tertawa mengejek Lea. Meremehkan Lea. Karena memang mereka tidak tahu, gadis yang tengah berdiri di hadapan mereka dengan sikap menantang, adalah seorang bodyguard yang menguasai ilmu bela diri.