"Bagaimana? kalian bersedia membantuku? atau kalian hanya akan melihatku teraniaya?" tanya Maya dengan nada sindiran.
Ratu menatap ke arah Dion.
"Baiklah, aku akan membantumu," putus Ratu.
Bagaimana pun, papanya memang bersalah dalam hal ini. Walaupun sebagai anak, Ratu juga harus memberikan keadilan kepada orang lain.
"Tolong minta pihak rumah sakit melakukan visum. Ku rasa, bekas tamparan papamu pun masih terlihat," kata Maya.
Ratu mengangguk. Kemudian mengajak Dion pergi dari sana.
"Kecuali, papamu mau diajak berdamai. Aku akan kembali memikirkan langkahku," cetus Maya saat Ratu hampir mencapai pintu keluar.
"Aku akan berusaha bicara dengan papa," balas Ratu.
"Hanya jika dia mau mengikuti permintaanku," sambung Maya kemudian.
Ratu melanjutkan langkahnya keluar. Dion menyusul di belakangnya.
"Apa Nona yakin? kita belum tahu permintaan Maya," tanya Dion memastikan.