"Bapak belum menjawab pertanyaan saya," celetuk Airin di tengah mereka makan.
"Pertanyaan yang mana itu?" Aksara bertanya dengan tatapan tertuju pada Airin.
"Tentang jika Bapak mendapatkan wanita dari kalangan biasa," kata Airin gemas.
Aksara malah terbahak-bahak. Seolah ekspresi yang Airin tunjukkan lucu.
"Bapak ihhh ...," rajuk Airin.
"Tentu saja saya akan menerimanya, Airin. Bagi saya, harta bukan satu-satunya yang penting. Kebahagian kan tidak selalu bisa dibeli dengan harta?" jawab Aksara.
'Tapi harta adalah kebahagiaan itu sendiri' batin Aksara.
"Berarti saya masih ada kesempatan dong ,Pak?" Airin menatap penuh harap pada Aksara.
"Memang kamu mau dengan saya?" Aksara memancing airin
"Saya sudah tua dan sudah tidak menarik lagi. Masih banyak di luar sana laki-laki yang masih muda, dan jauh lebih tampan daripada saya," imbuh Aksara.
"Saya tidak butuh yang tampan, Pak, saya butuh yang mapan dan perhatian," jawab Airin lugas.