"Sudah tahu apa yang menimpa saya? saya akan mengungkap kelanjutannya. Ya, setelah Pak Aksara lari dari tanggungjawabnya, beliau juga mencoba mencelakai saya. Lihat saya sedang dimana? saya masih berada di rumah sakit, dan baru mendapatkan kabar dari orang suruhan saya, bahwa kecelakaan saya akibat kesengajaan."
Maya menatap ke arah layar ponsel yang sedang merekamnya. Wajahnya masih sedikit pucat dengan perban yang masih menempel di kepala.
"Beruntung, saya masih bisa selamat. Walaupun harus mendapatkan luka yang lumayan karena luka di kepala. Tapi, saya bersyukur, kandungan saya baik-baik saja. Anak yang ada di dalam perut saya kuat. Mungkin saat lahir nanti, hal pertama yang akan dia lakukan adalah mengutuk ayah kandungnya, hahaha!"