"Gugurkan saja kandunganmu, May. Aku tidak menginginkan anak darimu," cetus Aksara malam itu. Setelah selesai menuntaskan hasratnya pada Maya untuk ke sekian kalinya.
Sore tadi, Aksara mendatangi aparteme Maya karena mengetahui, simpanannya itu meninggalkan kantor tanpa pamit. Maya yang sakit hati merajuk hingga tak mau menemui Aksara. Tapi bukan Aksara namanya jika tidak bisa membujuk dengan rayuan mautnya.
Maya akhirnya harus luluh dan rela kembali terperangkap dalam Kungkungan gairah Aksara. Aksara terus membuai Maya hingga gadis itu kewalahan. Namun inikah balasan Aksara setelah mendapatkan pelepasannya?
Bahkan Maya masih terbaring lemas dengan peluh yang belum mengering sempurna. Tapi Aksara sudah melontarkan belati tepat di jantungnya. Membuat luka yang sempat terbalut kembali menganga dan berdarah.
"A-apa, M-masss? kamu ingin aku menggugurkan bayi ini?" Suara Maya penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan. Benarkah apa yang dia dengar?