"Berani-beraninya kau bermain tangan pada cucuku. Dia anakmu sendiri, darah dagingmu! apa otakmu sudah tidak waras sampai tanganmu ikut berperan? ha?"
Ronal menunduk mendengar kemarahan mertuanya.
Bak tersangka yang tengah di sidang, saat ini Ronal duduk di di hadapan David terjarak sebuah meja. Sedangkan Rinda duduk di sebelah David. Tangan David tak lepas dari bahu cucunya.
Sorot mata tuanya menatap Ronal dengan kemarahan. Yang siap dia muntahkan.
"Maaf, Ayah. Tapi Rinda sudah bersikap kurang ajar. Dia tidak menghormati Ronal sebagai orangtua," kilah Ronal membela diri.
Sungguh Ronal bak hilang muka, di marahi tepat di depan anaknya sendiri.
Sedari dulu, Ronal memang kurang menyukai David. Yang terkesan otoriter dan selalu ikut campur urusan rumah tangganya.
"Sekurang-kurangajarnya anak, tak seharusnya kau bermain kasar. Apalagi anak perempuan. Aku mengenal cucuku, dan aku yakin, pasti ada penyebab hingga dia menjadi kurangajar menurutmu," balas David.