"Darimana saja kamu, Rinda? jam segini baru pulang?" tegur Ronal.
Jarum jam menunjukkan pukul delapan malam. Dan anak gadisnya, baru menginjakkan kaki di rumah. Padahal seharusnya, sejak siang gadis belia itu sudah pulang dari sekolah.
Rinda menatap malas ke arah papinya. Kemudian menghempaskan tubuhnya ke sofa yang bersebelahan dengan Ronal, dengan kaki diluruskan. Tas selempangnya dia letakkan asal.
"Rinda, Papi sedang bertanya. Kenapa kamu pulang selarut ini? Papi tanya ke guru di sekolahmu, katanya kamu membolos hari ini. Kenapa?" Ronal menatap anak gadisnya tajam.
"Memang Papi peduli sama Rinda? Papi sibuk sendiri juga," cetus Rinda.
"Rindaaaa ...."
"Ngomong apa sih, kamu? tentu Papi peduli. Kamu anak Papi, wajar jika Papi khawatir. Nomor kamu tidak aktif, kamu pergi tanpa pamit. Mau jadi apa kamu?"