"Lepaskan putraku Nicolas, urusanmu denganku bukan dengan putraku. Sekali lagi aku memintamu untuk melepaskan putraku sebelum aku semakin murka!" pinta Pragma dengan cara baik-baik. Pria itu bahkan rela memohon di depan rivalnya hanya untuk putranya.
"Cium kakiku dulu," suruh Nicolas enteng membuat semua orang, yang ada di sana membelalakkan matanya tidak percaya. Nicolas sungguh berani menyuruh Pragma untuk memohon, selama ini orang-orang lah yang memohon kepada pria itu.
"Jaga ucapanmu Nicolas, kami masih bisa mengampunimu saat ini jadi tolong lepaskan Alister. Kami meminta secara baik-baik padamu," timpal Rudolp penuh penekanan di setiap katanya.
Nicolas tertawa keras seolah-olah perkataan Rudolp barusan adalah suatu hal yang lucu. Pria itu bahkan menyeka air mata di sudut matanya karena terlalu merasa senang, melihat orang-orang yang sempat menyiksanya memohon padanya.