Semua keluarga langsung berkumpul saat mendengar Gelora telah membuka matanya. Pragma tanpa henti-hentinya mengucapkan syukur atas kesadaran istrinya bahkan pria itu menyuruh sekretarisnya untuk membagi-bagikan makanan di jalan raya, mengingat jam masih menunjukkan pukul delapan malam. Semua tim langsung berpencar melaksanakan perintah Tuannya.
Bahkan Pragma juga menyuruh Rudolp, tak lain adalah sekretarisnya itu membiayai semua pengobatan orang-orang di rumah sakit tempat istrinya dirawat. Tak hanya itu Pragma juga mengirimkan anak buahnya mengantarkan berbagai kebutuhan pokok di setiap panti asuhan di kota besar ini, pria itu sungguh merasa bahagia dan semua orang dapat merasakan kebahagiannya.
"Bagaimana keadaan wanitaku Dokter?" tanya Pragma saat dokter tersebut telah selesai memeriksa Gelora. Mulai dari detak jantungnya hingga seluruh tubuh wanita kesayangannya Pragma itu.