Para dokter dan beberapa perawat saling pandang satu-sama lain. Lalu mereka menggelengkan kepalanya pelan, membuat seorang pria yang berada di luar ruangan menatap tak percaya pada suster yang mencabut alat-alat penunjang kehidupan istrinya.
"Jangan dilepaskan Sialan," teriak Pragma dari luar menggelengkan kepalanya keras. Seluruh tubuhnya gemetar, tak kuat menahan bobot tubuhnya. Mengapa sangat secepat ini Tuhan?
Hikss...hiksss...
Suara tangisan pria itu sangat memilukan menatap wajah istrinya ditutupi kain.
"Istriku tidak boleh pergi," teriaknya lagi mengedor pintu ruangan istrinya dirawat. Dia tidak terima pada kenyataan ini, sungguh dirinya tidak akan pernah terima.
TAP...
TAP...
TAP...
Suara langkah kaki terdengar begitu keras mendekat padanya. Wajah pria itu sudah bersimbah dengan air mata, seiring tubuhnya luruh ke lantai.