Dengkuran halus yang berasal dari Pragma membuat wanita itu bisa menghela napas lega. Dengan pelan dan penuh kelembutan dia mencoba melepaskan lengan kekar suaminya, pria itu memeluk perutnya yang terekspos di depannya, beruntung sekali dirinya sedang mengandung anak Pragma sekarang, hingga Pragma masih bisa memanalisir rasa sedihnya saat Rean kembali bersama Radit.
"Dulu aku mengira jika kamu akan membunuh putraku, setelah tahu dia bukanlah anak kandungmu. Tapi ternyata aku salah Sayang, maafkan aku suamiku," ucap Gelora mengelus sebentar surai lebat suaminya saat dia menggeliat pelan.
Setelah berhasil memindahkan Pragma ke bantal. Gelora segera turun tak lupa menyelimutinya suaminya, serta meletakkan bantal guling di ke dua sisi pria itu.
CUP
Selesai mengenangkan bajunya, ia tidak lupa mengecup kening suaminya sebelum keluar dari kamar. Perutnya begitu keroncongan membuat wanita berbadan dua itu menuju dapur.