Dua jam kemudian
Hening
Belum ada di antara mereka yang membuka percakapan lebih dulu. Pragma berbaring di atas tempat tidur berbantalkan paha istrinya, wajahnya dia benamkan di perut istrinya secara langsung karena Gelora hanya mengenangkan bra saja, dia sengaja membuka bajunya sebab Pragma merindukan anak-anaknya.
"Tolong tangannya dikondisikan Pak," tegur Gelora menghempaskan tangan yang sudah dibalut dengan perban tersebut begitu saja.
"Aku rela bersikap layaknya anak-anak dan menjijikkan seperti ini," batin Pragma mengubah pandangannya menjadi raut ceria tidak sedatar tadi. Meski Gelora tidak dapat melihatnya karena wajahnya ia benamkan di perut buncit sang istri.