"Memangnya mengapa jika aku menyelinap masuk ke dalam kamar, yang ditempati istriku Suzie. Siapa yang akan melarang?!" Deep voice dari seseorang di belakang membuat tubuh Suzie menenang. Wanita paruh baya itu meneguk salivanya kasar saat aura tak mengenakkan berasal dari Pragma. Tatapan tajam itu seakan menghunusnya tanpa ampun, terlebih lagi Pragma terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya.
Suzie bangkit dari posisinya, wanita itu langsung menundukkan pandangannya ke bawah. "Maafkan saya Tuan."
Pragma tak puas lantas ia mendengus sinis pada pria paruh baya itu. "Kau tidak punya hak untuk ikut campur urusanku dengan istriku. Ingat, jika kau hanyalah maid di mansionku. Aku bisa memecatmu kapan saja, jika aku mau wanita tua."
DEG
