Seperti pada hari-hari sebelumnya Pragma harus bekerja lagi di kantornya. Sudah banyak para calon investornya ingin bertemu dengan dirinya untuk menanamkan modal di perusahaannya.
"Rapat investor akan dimulai pada pukul delapan pagi!"
"Iya, aku sudah mempelajari semua dokumen yang kau kirimkan padaku. Tinggal satu dokumen lagi yang belum kubaca, aku belum membuka pesannya juga hanya melihat di bagian atas layar hpku."
"Sebentar lagi aku akan sampai," kata Pragma sekali lagi berlalu lalang ke sana kemari untuk mempersiapkan dirinya. Handphonenya ia taruh di atas meja rias dengan mengaktifkan pengeras pada handphonenya, pria itu masih mengenangkan handuk putih hingga setengah pahanya. Rambutnya yang masih basah kini menetes pada lantai setiap kali dia berjalan ke sana kemari.
"Kau sungguh bawel Rudolp!" teriak Pragma saat Rudolp terus saja berbicara tanpa henti.