Raeni dan Gelora berhasil meloloskan diri dari Pragma. Mereka bertemu di mall, melihat Gelora berwajah masam setiap Pragma mengajaknya berbicara atau menyentuhnya wanita itu akan langsung menepis tangannya dari Pragma.
"Kau ada masalah apa dengan Pragma, Sayang?" tanya Raeni fokus mengemudikan mobilnya sedangkan Gelora duduk di samping pengemudi. Menatap jalanan yang sangat padat oleh kendaraan berlalu lalang.
"Aku hanya sedang kesal kepadanya Ibu," sahut Gelora tanpa mengalihkan tatapannya dari kaca jendela.
Raeni kembali diam tak lagi bersuara sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri. Memikirkan bagaimana caranya mengembalikan mood Gelora, hingga satu ide tercetus di dalam kepalanya.