Pragma membiarkan seluruh tubuhnya diguyur oleh air shower. Pria itu memejamkan matanya berusaha untuk menetralkan pikirannya yang sangat kacau balau, pria itu merasa bersalah pada istrinya saat tak sadar jika tadi dirinya membentak sang istri.
"Maafkan aku Sayang," lirih Pragma mengguyur rambutnya ke belakang.
Saat di kantor sungguh banyak pekerjaan yang harus diselesaikan olehnya. Pragma sangat fokus dalam mempelajari dokumen para cliennya, yang meminta berkerja sama dengan perusahaannya, hingga dirinya lupa waktu dan melupakan jam istirahat.
TOK
Bunyi ketukan dari luar terdengar membuat Pragma langsung menyuruh orang itu masuk.
"Kau sungguh sibuk son?" sapa seseorang langsung begitu menginjakkan kaki masuk ke dalam ruangan anaknya diikuti oleh Rudolp dari belakang.