Suara tangisan bercampur kenikmatan memenuhi ruangan yang temaram tersebut. Pria itu semakin brutal memasuki inti tubuhnya, memang awalnya terasa sangat kesakitan dan rasa jijik muncul di dalam benaknya. Tapi sesaat kemudian rasa sakit itu berubah jadi kenikmatan.
Ahhh fuck
Pria bertubuh kekar tersebut semakin memasukkan juniornya. Dia sudah beberapa kali mencapai pelepasan, tapi dia tak ingin berhenti sebelum dia sangat puas.
"Kau sangat nikmat," bisik pria itu sebelum mencabut miliknya.
"Hiks kau sungguh tega," isak wanita itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya tanpa sehelai pakaian.
"Bukannya kau menikmatinya? Jangan munafik baby!" balas pria itu seraya mengancingkan kemejanya.
"Ini bayaran untukmu, jika aku menginginkanmu. Maka kau tak boleh menolak, karena aku tak suka penolakan," ucap pria itu lagi sebelum melengos pergi dari kamar tersebut. Lampu ruangan tersebut tidak dinyalakan, tapi jendelanya sengaja dibuka lebar agar sinar senja memasukinya.