Selama satu minggu ini Pragma hidup layaknya raga tanpa jiwa, seluruh pekerjaannya tak dia hiraukan dikantor. Selama itu pula Rudolp sekretaris sekaligus asistennya harus bekerja lembur, tidak di dalam kantor dan di luar pekerjaan yang dilimpahkan padanya sangat banyak. Termasuk masih mengarahkan anak buahnya, anak buah George, anak buah dari Zaelan maupun dari Alvaro turut membantunya. Jika Gelora masih tidak ditemukan maka selama itu pula penderitaan Pragma tak akan berakhir.
Seperti saat ini sang ibu sedang membujuk anaknya untuk makan. Tubuh Pragma tak seperti biasa, yang selalu terurus karena tak ingin Gelora berpaling. Kini tampak semakin berantakan, bagian bawah matanya sangat hitam. Pragma akan makan satu kali dalam sehari jika dia sudah tak kuat menahan laparnya.