Gelora mengigit bibir bawahnya, mencengkram erat setir mobilnya. Dia sudah mencairkan beberapa uang di bank serta mengambil uang di brangkas miliknya dan Pragma. Saat ini Gelora merasa ketakutan, apakah Pragma akan marah kepadanya karena telah menghabiskan uang sebanyak 15 M dalam satu hari.
Pasti pria itu akan terkejut melihat notif pengeluaran uang dari bank di hpnya.
"Sebenarnya Auris dan Tara menitipkan anakku kepada siapa? Dan mengapa dia meminta uang 15 M, terlebih lagi aku tidak boleh memberitahu Pragma," gumam Gelora cemas menunggu pesan masuk dari si penculik itu.
Berbeda dengan Pragma, pria itu pulang ke rumahnya dengan langkah gontai. Tubuhnya butuh istirahat setelah seharian penuh dia mencari anaknya, tubuhnya sama sekali belum beristirahat. Hingga mengharuskan dirinya untuk pulang, dia terpaksa menyuruh orang-orangnya juga untuk beristirahat. Dengan amat paksa Pragma pulang ke mansionnya.