"Pemeriksaannya sudah selesai," kata Dokter Yuna membuat Gelora segera membantu Pragma bangkit dari bangsal rumah sakit.
"Hati-hati," ucap Gelora pada suaminya. Pragma jadi merasa beruntung sangat diperhatikan oleh istrinya.
Gelora dan Pragma duduk tepat di hadapan Dokter Yuna. Pragma tak sedikitpun melepaskan genggamannya dari sang istri, dia takut mendengar diagnosis penyakit apa yang dideritanya. Semoga saja tidak parah karena Pragma tidak ingin meninggalkan istrinya, jika memang penyakit yang dideritanya saat ini berbahaya dan dapat merengut nyawanya.
"Tenang saja Pak, jangan tegang seperti itu penyakit Anda tidak serius," kelakar Dokter Yuna mengamati selembar hasil pemeriksaan Pragma, yang di bawahkan oleh asistennya.
"Suami saya sakit apa, Dok?" tanya Gelora buka suara pasalnya Pragma semakin mengeratkan genggaman tangannya. Sepertinya dia sangat khawatir.