Malam ini terasa begitu damai untuk Gelora entah karena apa. Wanita itu mematut pantulan wajahnya lewat cermin besar yang ada di kamarnya, gaun merah maroon yang dia kenangkan sangat kontraks dengan warna kulitnya.
CEKLEK
Begitu pintu kamar terbuka Pragma tampak terpukau melihat istrinya, penampilan wanitanya sangat sederhana tapi terlihat sangat elegan.
"Kamu cantik sekali Sayang," puji Pragma menghampiri istrinya. Seperti biasa dia memeluk sang istri dari belakang, memandang wajah mereka lewat pantulan cermin.
"Kenapa kamu tidak memakai, kalung pemberianku lagi Sayang?" tanya Pragma saat melihat sang wanita, kembali mengenangkan kalung pemberian orang tuanya.
"Aku sudah tidak pernah memakai kalung ini lagi. Tapi malam ini aku akan memakainya, siapa tahu aku mendapatkan keberuntungan bisa bertemu dengan orang tua kandungku," ucapnya lugas buru-buru membalikkan tubuhnya. Segera memeluk suaminya, dia tidak ingin Pragma melihatnya bersedih.
