Diam-diam seorang pria berhoodie mengintip aktivitas yang dilakukan Pragma bersama Rean anaknya. Dari balik kaca kecil di depan pintu ruangan, dia masih berdiri di sana tak ingin menyudahi aksinya jika ketahuan tentunya akan mengundang kebencian Pragma semakin besar kepadanya. Bukannya dia takut untuk dibenci oleh Pragma, tap dia hanya mencoba untuk menepati ucapannya pada seorang wanita yang sedang berbaring di pangkuan Pragma. Sedangkan Rean tampak menyusu pada ibunya.
"Entah mengapa kepalaku terasa sakit dan merasa mual," ucap Gelora pada Pragma, usapan Pragma pada surai hitam legam istrinya langsung berhenti di udara.
"Tunggu sebentar Sayang, aku akan memanggilkan dokter untukmu," tutur Pragma tidak bisa menutupi rasa khawatirnya. Jangan sampai istrinya juga ikutan jatuh sakit.
"Jangan berlebihan seperti itu. Kamu angkat Rean ke bangsalnya dulu dia sudah tidur," suruhnya lemas pada suaminya.