Pragma menyilangkan tangannya di depan dada memandangi anaknya dan Rudolp, yang ternyata bisa akrab juga bahkan Rean melupakan kehadirannya.
"Kembalikan anakku Rudolp," ucapnya menyentak Rudolp pelan. Dia menolehkan kepalanya ke belakang dan ternyata sudah ada Pragma, yang duduk di atas sofa memangku satu kakinya sungguh gayanya sangat bossy.
"Sejak kapan Tuan di situ?" tanyanya sambil mendukkan dirinya ke sofa, berhadapan dengan Pragma. Dia mengusap pelan rambut hitam Rean, sedangkan anak itu asik memainkan dasinya.
Bukannya langsung menjawab, Pragma malah melemparkan tatapan sinis pada bawahannya itu. "Sejak kau menarik atensi putraku!"
"Maafkan saya Tuan," ucap Rudolp merasa tidak enak ingin memberikan Pragma kepada Rean. Tapi balita itu malah menolak seraya memeluk leher pria itu.
