Pragma terjebak macet di jalan, pria itu terus membunyikan klakson mobilnya saat mobil di depannya tidak mau menyingkir dari hadapannya.
"Sabarlah Rama," ucap Gelora yang berada di sampingnya. Sedangkan Rean sudah tidur selama beberapa menit yang lalu. Dengan lembut Gelora mengelus kepala putra kesayangannya.
"Mobil itu sedari tadi menghalangi jalanku, Sayang! Sudah tidak ada mobil di depannya, mengapa dia tidak mau maju ke depan," cerca Pragma mulai emosi. Dia ingin segera sampai di mansionnya, Pragma tidak tega melihat istrinya yang sedari tadi sudah memangku Rean. Pasti tubuh Gelora sudah sangat pegal.
Gelora mengembuskan napas panjang, percuma menegur Pragma jika pria itu sudah marah. Dia takut terkena imbas kemarahan dari Pragma lagi, seperti pria itu akan merajuk kepadanya dalam beberapa waktu yang lama.
"Coba dari tadi," ujar Pragma saat mobil itu sudah maju ke depan. Dengan segera ia turut memajukan mobilnya, ingin segera terbebas dari kemacetan yang ada.