Pragma masih menatap Alvaro dalam diam, tatapan intimidasi itu masih belum teralihkan dari sosok pria di depannya. Ada keanehan yang Pragma temukan di dalam tatapannya.
"Sayang, kamu bawah Rean ke mobil dulu, tunggu di sana. Aku ingin berbicara dengan Alvaro sebentar," perintah Pragma mengalihkan tatapannya pada Gelora. Sejenak ia terpaku pada wajah anaknya, Pragma melempar senyum kecil saat Rean menatapnya.
"Sama Mama dulu, yah, Sayang. Tunggu Papa sebentar," ucapnya pada Rean. Mengelus pelan surai hitam anaknya.
CUP
CUP
Pragma mencium istri dan anaknya bergantian di depan pemilik acara, tapi apa pedulinya jika dilihat oleh orang lain. Banyak orang saja Pragma masih bisa melakukannya.
"Jangan membuat sesuatu yang tidak aku sukai, bicarakan dengan baik-baik. Okai, Sayang?" Gelora ragu meninggalkan Pragma bersama dengan Alvaro. Tapi mau bagaimana lagi, jika dia harus membersihkan wajah belepotan Rean.
"Hm," dehem Pragma tidak bisa berjanji.
