Dua hari kemudian
Gelora mematut dirinya di dalam cermin melihat penampilannya. Berkali-kali ia tak hentinya mengembuskan napas panjang, masih tak menyangkah jika dia akan pergi meninggalkan Indonesia. Di mana dia pernah bertemu dengan Radit, pria baik yang mau membantunya keluar dari setiap masalahnya.
Tapi pria itu juga telah pergi meninggalkan Indonesia, katanya ia ingin menghapus segala kenangan mereka saat dulu. Gelora hanya bisa berdoa kepada Tuhan semoga hidup Radit ke depannya semakin baik. Jika perlu dia bisa menemukan wanita yang bisa mencintai dan menyayangi pria itu dengan tulus. Tidak seperti dirinya kini terjebak kembali bersama cinta masa lalunya, Gelora tidak menyesal kembali bersama Pragma karena dia mencintai pria itu, meskipun dia pergi meninggalkan Pragma sejauh apa pun. Entah takdir yang begitu baik pada pria itu atau dirinya, mereka selalu saja bertemu.