Gelora sengaja berdiri di depan pintu masuk mansion dengan Pragma, yang memeluk pinggangnya dari samping. Nasib mempunyai suami yang posesif seperti ini, jangan lupakan jika kemarin malam suaminya mengamuk setelah sampai di dalam kamar. Hingga saat ini Pragma masih bisa dikatakan sangat sensi.
Ketika orang yang ia tunggu tampak di dalam penglihatan Gelora, segera wanita itu melemparkan senyuman lebar pada tamunya.
"Karyawanmu datang, ayo tegakkan tubuhmu dan sambut dia," bisik Gelora pelan turut melingkarkan satu tangannya pada pinggang Pragma. Jika tidak diberikan feedback seperti ini, Gelora yakin Pragma akan bersikap seenaknya.
"Selamat datang semuanya," sapa Gelora lebih dulu melihat gerombolan para karyawan kantor berada di belakang.
"Maaf Nyonya, hanya sebagian yang bisa datang. Tapi mereka menitipkan ini," ujar Melly memperlihatkan beberapa tote bag di tangannya.
