Zaelan masih berada di Indonesia untuk beberapa hari sebelum kembali ke London. Sekarang pria paruh baya tersebut sedang makan bersama anak dan menantunya, ia begitu menikmati makanannya hingga tak sadar habis. Begitupun dengan Pragma, ia juga telah menghabiskan makanannya. Dia kemudian melirik pada jam di pergelangan tangannya, yang sudah menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit.
"Kamu ada rapat Sonn?" tanyanya melihat Pragma diam-diam melirik jam dan istrinya secara bergantian.
"Iya," jawabnya pelan seraya menopangkan dagu pada satu tangannya, menatap Gelora mengunyah suapan terakhirnya.
"Minum dulu, Sayang," ucapnya memberikan segelas air pada Gelora.
"Terima kasih," sahutnya segera menerima air dari Pragma.
"Kamu ingin mengatakan sesuatu kan, Sayang?" tanya Pragma mengingtkan apa yang diingin dikatakan oleh istrinya.
