Dari semalam Pragma masih berada di dalam ruangan kerjanya, membuat Gelora khawatir karena suaminya belum keluar untuk sarapan. Bahkan sekadar makan malam pun, Pragma tak keluar entah apa yang ia lakukan di dalam sana. Apakah Pragma baik-baik saja?
Gelora mengigit bibir bawahnya, memandang pintu besar di depannya gusar. Berkali-kali ia mengembuskan napas panjang untuk mengurangi kegugupannya, dia takut bertemu dengan Pragma tapi jika tidak ia temui, maka pria itu akan merasakan diabaikan.
"Nyonya," panggil Suzie membuat Gelora segera menoleh ke belakang. Matanya menatap Suzie cemas, "Kamu sudah menemukan kunci cadangannya?"
"Iya Nyonya," jawab Suzie cepat memperlihatkan banyak kunci di tangannya.
"Berikan padaku, biar aku yang membukanya!" ucap Gelora mengambil kunci itu dari tangan Suzie.
Bunyi kunci yang saling bergesakan terdengar jelas di pendengaran Gelora. Dengan keras ia memutar kunci tersebut ke samping kanan, hingga menghasilkan bunyi.
CEKLEK