Pragma bersiul-siul pelan di dalam ruangan kerjaannya, hari-harinya sangat indah saat ini.
"Anakku sangat rupawan," decak Pragma kagum menatap sebuah bingkai foto baru ia letakkan di atas mejanya.
Di dalam foto tersebut terdapat foto keluarga kecilnya.
TOK
Suara ketukan pintu dari luar menghentikan pergerakannya. Dia mendengus kesal dan segera berteriak, "Masuk!"
CEKLEK
Begitu pintu terbuka menampilkan Rudolp dan beberapa orang asing di belakangnya. Fokus Pragma jatuh pada seorang pria yang tampak familiar dari matanya.
"Tuan Derayen?" beo Pragma dibalas senyuman lebar oleh si empu.
"Silakan masuk Tuan," ujar Rudolp mempersilakan kolega bisnis Pragma untuk masuk bersama dengan dua ajudannya dan dua orang bodyguard, yang ditempatkan di sisi kanan dan kirinya.
"Tumben Anda membawa beberapa pengawal. Ada apa?" tuding Pragma beranjak dari tempat duduknya menuju sofa.
"Anda ingin menemui saya, bukan? Jadi saya datang untuk itu!" cetus Tuan Derayen pada Pragma.