Pagi hari sekali Gelora harus membawa Rean diam-diam ke suatu tempat. Diam-diam juga ia keluar dari mansion lewat pintu belakang, setelah menghubungi sopir taxi.
"Maafkan Mama Sayang, jika harus menganggu tidur nyenyak Rean yah," ucap Gelora mengeratkan pelukannya pada sang anak. Dia memegangi bagian kepala Rean, meletakkan kepala Rean diceruk lehernya. Serta satu tangannya memeluk erat pinggang Rean, karena hawa dingin pada pagi hari terasa begitu menusuk hingga ke tulang, apalagi rasa kantuk yang datang menderanya membuat matanya ingin segera terpejam. Membuat Gelora tak sadar tidur di dalam taxi bersama dengan Rean di dalam gendongannya.
Sang sopir taxi menghentikan mobilnya setelah sampai tujuan. Dia melirik ke belakang di mana ibu dan anak itu sedang tidur dengan nyenyak saja.
"Nyonya," panggilnya pada Gelora tapi sama sekali tidak ada reaksi dari si empu.
TOK
TOK
