Pragma bersama rombongannya sampai pada pukul dua belas malam. Pria itu menoleh ke samping menatap istri dan anaknya sedang tertidur, Pragma tidak tega untuk membangunkan istrinya, maka dari itu ia segera keluar dan memanggil Rudolp. Saat melihat pria pemilik mata abu itu sudah berdiri di samping mobilnya.
"Dia sudah saya sekap Tuan," lapornya langsung pada Pragma.
"Besok saya sendiri yang akan mengeksekusinya. Saya ingin semuanya selesai secepatnya, banyak sekali musuh yang menggangu kehidupan keluarga saya dan permasalahan ini belum menemukan titik terang sama sekali. Rupanya dia sangat mempermainkanku," ujar Pragma sungguh sangat berang. Satu-persatu masalah datang silih berganti, mengapa banyak sekali orang yang ingin menghancurkan keluarganya.
"Semoga masalah ini secepatnya berakhir, hingga aku bisa hidup tenang bersama keluarga kecilku," batin Pragma menatap Rudolp dengan pandangan tak dapat diartikan.